Adalah, Sularto, 45, tinggal di desa Pendem Bayat Klaten. Dia menghabiskan masa kecilnya di kawasan sentra batik Klaten. Kawasan ini dikenal sebagai sentra batik tulis kain. Namun, dengan keberaniannya dia melakukan inovasi batik dengan medua bukan kain melainkan kayu. Dia bertekad batik kayu bisa berkembang baik seiring dengan batik kain. Misinya adalah melestarikan budaya dan memberdayakan warga. Dengan batik kayunya, dia bisa memberi lapangan kerja bagi puluhan ibu rumah tangga dan pemuda putus sekolah di kampungnya.