Kebo-Keboan merupakan salah satu upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat Banyuwangi di desa Aliyan. Sesuai namanya, Kebo-Keboan dilakukan dengan mengarak Kerbau. Namun, kerbau yang digunakan bukan kerbau sungguhan, melainkan manusia yang berdandan seperti Kerbau. Dengan dilumuri cat berwarna gelap, dan asesoris tanduk di kepala jadilah kerbau yang siap diarak oleh masyarakat.
Upacara adat tersebut sudah ada sejak 300 tahun yang lalu, tepatnya pada abad ke-18. Kebo-Keboan biasa dilakukan di awal bulan Suro, penanggalan Jawa. Tujuan dari upacara adat ini adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, atas hasil panen yang melimpah dan merupakan doa, agar proses tanam benih untuk tahun depan dapat menghasilkan panen yang melimpah lagi.