Melinjo (Gnetum gnemon) adalah bahan baku untuk pembuatan Emping Melinjo, tanaman ini biasa sering ditemukan di pekarangan rumah masyarakat. Adapun tingginya sekitar 15 meter serta memiliki banyak cabang. Daunnya berbentuk bulat oval serta terdiri dari tangkai daun dan helaian daun. Biji yang diselimuti oleh selaput luar yang keras, selaput dalam yang diselubungi oleh tenda bunga yang berdaging. Biji yang memerah bertanda bahwa biji tersebut sudah matang, dan apabila biji berwarna hijau kekuningan bertanda bahwa biji tersebut masih muda. Biji yang merah sebagai bahan baku untuk pembuatan Emping Melinjo.
Seiring dengan permintaan pasar yang meningkat menjadikan bahan baku semakin susah didapati dan juga diiringi dengan para pengrajin yang mulai berkurang keberadaannya apalagi mayoritasnya dari ibu-ibu lebih banyak dari remaja. Emping Melinjo merupakan salah satu ciri khas dari kabupaten Pidie. Biasanya makanan ringan ini dijadikan makanan pendamping yang disajikan dalam makanan pokok seperti nasi.
Jika anda berkunjung ke kabupaten Pidie, anda akan melihat makanan tersebut disajikan ke dalam mie Aceh yang khas serta juga menjadi buah tangan dari kabupaten Pidie. Dengan demikian, pengrajin Emping Melinjo tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan hidup juga berperan sebagai pengurang pengangguran khususnya bagi kalangan ibu-ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang terbilang rendah. Tidak hanya ibu-ibu, remaja yang tergolong dari pelajar ataupun lainnya juga ikut serta dalam bidang tersebut. Selain untuk menambah uang jajan, mereka juga membantu meringankan beban orang tua.