Dua danau berdekatan (kembar) terletak di Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Sumatera Barat menawarkan pemandangan yang sangat indah. Berlatar pegunungan yang seringkali dibalut kabut. Bila kita dari Padang menuju Alahan Panjang akan melewati jalan diantara kedua danau tersebut. Sebelah kanan kita akan melihat Danau Di Atas dan sebelah kiri adalah Danau di Bawah. Orang Sumatera Barat menyebutnya Danau Bawah dan Danau Ateh (atas).
Dari cerita warga sekitar danau ini memiliki legenda. Ketika Niniak Gadang Bahan hendak ke hutan untuk mencari kayu melewati jalan yang biasa tiba-tiba tidak bisa lewat dan jalanan tertutup dengan mahluk yang sangat besar. Saat mengusirnya tidak mau bergerak, dan malah balik menyerang. Ternyata seekor naga besar. Akhirnya terjadilah pertarungan manusia dengan seekor ular raksasa. Namun dengan senjata kampak serta memiliki ilmu silat yang hebat, akhirnya ular raksasa terluka dan darahnya mengalir terus.
Niniak Gadang Bahan membuangnya ke suatu lembah dan ular tersebut melingkar berbentuk angka delapan dengan darah tetap mengalir. Singkat cerita, dalam lingkaran yang berbentuk delapan ini kemudian dipercaya menjadi danau. Dua danau tersebut dalam perkembangannya perlahan terus membesar dan tubuh ular tertimbun debu.
Nama Lembah Gumanti, yang berasal dari kata “Lembah Nago nan Mati”, sekarang menjadi nama Kecamatan dari tempat kedua Danau ini. Ada pula yang mengartikan “Lembah Nago nan Sakti”. Tidak hanya itu, kepercayaan akan legenda tersebut hingga sekarang masih ada bagi penduduk setempat, bahwa Naga tersebut masih hidup dan masih mengeluarkan darah. Selanjutnya daerah tersebut diberi nama Aia Sirah (Air Merah). Jadi kalau ada orang tenggelam dan meninggal dipercaya sebagai tumbal bagi naga untuk setiap tahunnya.