Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tepatnya di Nagari Garabak Data kecamatan Tigo Lurah memiliki alam dengan pemandangan memukau. Namun di balik keindahannya, di sana sangat minimal sarana dan prasarana, termasuk jalanan tak bersapal, tak tersentuh listrik, minim tenaga kesehatan. Bahkan hingga tahun 2016, satu-satunya alat transportasi adalah dengan menggunakan kuda beban.
Warga Garabak Data buta tentang kemajuan teknogi dan mereka masih terisolasi dan miskin. Sehari-harinya hidup dari bertani coklat, kopi, manggis, pisang, padi, karet dan lain sebagainya. Namun hasil pertanian dijual sangat murah kepada tengkulak, karena mereka jauh dari pusat kota dan kecamatan.
Bayangkan saja, untuk keluar dari Garabak Data menuju kantor kecamatan, setiap warga harus mengeluarkan ongkos ojek Rp 150 ribu untuk satu kali jalan. Bagaimana kalau mau sampai ke Arosuka ibukota Kabupaten Solok atau ke Padang, ongkosnya kwmungkinan sampai 500 ribu, belum termasuk biaya lain-lain. Makanya masyarakat Garabak lebih memilih diam di kampung dan jarang berpergian.